BUMDESA -APAKAH BUMDESA "MUDA KARYA MANDIRI" SIAP MENJALANKAN BISNIS KEMITRAAN DENGAN PT PERTAMINA...?
Tawaran Kerjasama PT Pertamina mendapat sambutan baik dari Direktur BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja 24 April 2020 lalu. Program PT Pertamina dalam bisnis kemitraan penyaluran BBM dan LPG melalui Outlet SPBU yang dinamai Pertashop ini sangat menarik, pasalnya Desa Kotaraja adalah kawasan yang strategis. Di samping Letak Geografis, kepadatan penduduk juga sebagai sentral desa-desa penyokong lainnya sudah tentu menjadi tolak ukur keberhasilan dalam bisnis ini. Namun dalam hal ini beberapa permasalahan timbul terkait besaran dana pengadaan Pertashop. Seperti yang dipaparkan oleh Direktur BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja, "Yang perlu kita fahami bersama bahwa harga pengadaan Pertashop sekitar Rp 300 juta dan seharusnya dengan berinvestasi sejumlah itu sudah bisa dikelola oleh BUMDesa/Desa/Pemdes. Ada pun tambahan biaya penguerusan dan lain-lain selebihnya bisa-bisa saja selama jumlah atau besaran (nominal) biaya sesuai dan wajar, dan untuk menindaklanjuti tawaran kerjasama ini tentu tidak serta merta kita terima begitu saja. Mari kita pelajari bersama bagaimana program PT Pertamina ini, kita rembukkan baru kita sepakati!" tuturnya.
Menurut Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas'ud Khamid bahwa Pertamina sudah menargetkan 3.827 kecamatan di Indonesia yang belum memiliki lembaga penyalur BBM atau LPG melalui Pertashop, dan akan memperioritaskan lembaga desa termasuk BUMDesa sebagai pengelola Pertashop.
Direktur BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja menanggapi, "Keberadaan Pertashop akan sangat baik di Desa Kotaraja, disamping masyarakat bisa menikmati layanan BBM dan LPG dengan kualitas bagus tentunya, takaran yang benar dan juga mendapatkan harga yang sama (pemerataan harga). Di samping itu akan mendorong perekonomian desa karna akan melibatkan BUMDesa. Dan saat ini kita sudah siap dengan documen badan usaha sebagai kelengkapan persyaratan, cuma saja sampai saat ini belum ada jawaban lebih lanjut dari Tim Penawaran (Pihak ketiga) tentang harga saham (persentasi investasi) dan sistem pengelolaan secara rinci. Sampai saat ini, saya sudah beberapa kali meminta penjelasan tentang rincian biaya (persentasi saham) dan sistem pengelolaan namun belum mendapat jawaban yang pasti karna dari Tim Penawaran (Pihak ketiga) mengatakan akan membahas semua itu nanti pada saat yang tepat!".
Koordinasi Pengurus BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja dengan BPD dan Pemdes mendapat angin segar. Ketua BPD yang sebelumnya mendukung kemitraan BUMDesa dengan PT Pertamina, kembali membahas rencana kerjasama tersebut dengan Pemdes Kotaraja. Dan dari Pemdes juga mendapat sokongan yang luar biasa. PJS Desa Kotaraja (Lalu Wildan) dengan sangat antusias mendorong BUMDesa untuk mengambil andil dalam unit bisnis BBM tersebut.
PJS Kotaraja, "Di Bisnis BBM ini sudah jelas akan mendapatkan PAD yang lumayan, Kita akan dukung penuh BUMDesa dari permodalan agar bisa menginvestasikan modal setidaknya fifty-fifty dan juga untuk lahan/tempat Pertashop kita dari Pemdes akan siapkan juga...!" tanggapnya.
Bisnis BBM adalah bisnis yang sangat menjanjikan, apalagi melihat potensi yang sangat besar di Desa Kotaraja. Kita akan kehilangan kereta jika tidak memanfaatkan dan menerima tawaran Kerjasama dalam bidang ini. Tapi kita juga perlu meggarisbawahi bahwa ada tambahan dana pengurusan dan pengelolaan oleh pihak ketiga. Adanya dana tambahan bisa-bisa saja asalkan besarannya masih sesuai dan wajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar