Jumat, 29 Mei 2020

BUMDESA - KUNJUNGAN PT YUNDA P.L. DALAM RANGKA MENJALIN HUBUNGAN BISNIS (KEMITRAAN)

Kunjungan Kerja PT Yunda P.L. Kamis 28 Mei 2020 kemarin ke BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja adalah dalam rangka membangun kerjasama atau kemitraan. 
Kunjungan Kerja ini sebagai tindaklanjut dari permintaan kemitraan oleh Direktur BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja terhadap program PT Yunda P.L. dalam bisnis pengadaan Paving beberapa waktu lalu. Ketertarikan BUMDesa "Muda Karya Mandiri" dalam bisnis ini karna mengingat profit yang cukup besar dan  usaha sangat menjanjikan. Di samping mempunyai target yang jelas, pemasaran siap, juga membuka lapangan kerja yang bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja. 
Menurut penjelasan Manager Oprasional PT Yunda P.L M. Ofyan Khaeri, ST, "Dengan modal Rp 200 juta untuk pengadaan Mesin Cetak Paving, biaya produksi dan lainnya sekitar Rp 100 juta, bisa menghasilkan profit minimal Rp 30 juta per bulan. Kami akan memberikan peluang kepada BUMDesa "Muda Karya Mandiri" untuk mencetak 10.000 meter persegi Paving per bulan atau sekemampuannya untuk mencetak dengan keuntungan sekitar  Rp 15.000,- per meter persegi." tawarnya. 
Jika dikalkulasikan hasil produksi (10 ribu meter per segi) dikalikan dengan keuntungan (Rp 15 ribu per meter persegi) maka akan menghasilkan Rp 150 juta per bulan.  Ini adalah jumlah yang ditawarkan PT Yunda P.L. dalam bisnis pengadaan paving. Namun biasanya pelaku UMKM atau pun beberapa BUMDesa termasuk yang ada di Pengadangan (sudah berjalan) hanya mampu mencatak sekitar 2 ribu sampai 2,5 ribu meter persegi dalam waktu satu bulan dengan kisaran keuntungan 30 - 35 juta per bulan. Dan tidak menutup kemungkinan jika BUMDesa "Muda Karya Mandiri" memaksimalkan hasil produksi jika ada karyawan/pekerja yang siap lembur setiap hari. 
Selanjutnya untuk biaya produksi per 1 meter persegi sekitar Rp 45.000. Jadi, jika ditergetkan produksi 2 ribu Paving per bulan, maka biaya produksi mencapai Rp 90 juta. 
Baca di sini : BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja Survey Industri Beton Multiblock 
Tawaran Kerjasama  
Direktur BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja dalam pembicaraan dengan Manager Oprasional PT Ayunda P.L. M. Ofyan Khaeri, ST. hari ini Jum'at 29 Mei 2020, "Kami sangat tertarik dengan Bisnis paving ini, Untuk saat ini kami masih ada persiapan dana yang Insya-Allah dalam waktu dekat akan terealisasi sekitar Rp 200 juta, insya-Allah kami siap kerjasama dalam pengadaan paving. Dari RAB Pengadaan paving, persiapan dana kami memang belum mencukupi, tapi jika saja PT Yunda P.L. ada kebijakan untuk pengadaan Mesin Cetak (Rp 200 juta) bisa dibayar setengah (Rp 100 juta), biaya produksi  untuk 2 ribu meter persegi (Rp 90 juta) ditanggulangi setengahnya/terima DP (Rp 45 juta), jadi kami ada sisa dana persiapan sekitar Rp 55 juta bisa kami pakai untuk penyiapan lokasi dan gudang, instalasi listrik dan sebagainya (tempat produksi)...!" tawarnya. 
Menanggapi permintaan BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja, Manager Oprasional PT Ayunda P.L. siap membantu baik dalam pengadaan Mesin Cetak Paving, bahan baku atau matrial lainnya. Selain itu, beliau juga siap membantu pengembangan bisnis ini. 
Baca Juga : Kunjungan BUMDesa "Muda Karya Mandiri " Kotaraja ke PT Yunda Putra Lombok

Jumat, 22 Mei 2020

BUMDES - KERJASAMA PETERNAK AYAM PETELUR

Kebutuhan barang konsumsi jenis Telur Ayam sangat banyak, disamping sebagai kebutukan konsumsi rumah tangga, Telur Ayam ini juga sebagai kelengkapan Paketan Sembako seperti: Paketan PKH, Paketan Bantuan Non Tunai dan Paketan Sembako Bantuan Sosial lainnya. 
PETERNAK AYAM PETELUR 
Mengingat banyaknya permintaan kebutuhan Telur Ayam oleh ratusan anggota (nasabah) BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja, Pengurus BUMDesa semakin meningkatkan hubungan kerjasama dengan beberapa pelaku UMKM Peternak Ayam Petelur. 
Ternak Ayam Petelur Milik H. Hudry. 
Lokasi : Otak Desa (Kandang Ayam H. Hudry)
Salah satu Peternak Ayam Petelur (H. Hudry) berlokasi di Kewilayahan Otak Desa dengan luas kandang sekitar satu are. Kandang tersebut baru berjalan beberapa bulan lalu. Ada pun kapasitas kandang/tampungan dua ribu Ayam Petelur dengan keriteria Telur Kecil (TK). Sampai saat ini ternak Ayam Petelur milik H. Hudry sedah menyuplay BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja sekitar 100 tray.  
Ternak Ayam Petelur Milik Lalu Iswandi 
Lokasi : Kebon Dalem (Kandang Ayam Lalu Iswandi)
Peternak Ayam Petelur lainnya yang sudah bermitra dengan BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja adalah Lalu Iswandi yang memproduksi Telur Sedang (TS). Lokasi kandang di Kebon Dalem dengan kapasitas 2 ribu Ayam Petelur. Menurut karwawan/pekerja di kandang milik Lalu Iswandi, "Hasil produksi telur setiap dua atau tiga hari diambil oleh para pemborong dari desa-desa lain (Peringga Jurang dan Paok Motong) karna setiap beberapa hari sebelumnya sudah diorder...!" tuturnya. 

Mengingat BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja adalah salah satu Lembaga Desa yang butuh sokongan, Pemilik Ternak Ayam Petelur Lalu Iswandi siap melibatkan diri dan bekerjasama dengan BUMDesa sebagai salah satu Pemasok kebutuhan Telur Ayam. Sampai saat ini Peternak Ayam Petelur Lalu Iswandi sudah menyuplay permintaan kebutuhan BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja sekitar 200 tray dalam dua bulan terakhir, dan untuk ke depannya di rencanakan akan memperioritaskan kebutuhan BUMDesa 
Ternak Ayam Petelur Milik H. Adi 
Lokasi : Otak Desa (Kandang Ayam H. Adi)
Salah satu Peternak Ayam Petelur yang berlokasi di Pertanian adalah Milik H. Adi dengan kapasitas dua ribu Ayam Petelur. Kunjungan Pengurus BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja beberapa waktu lalu dalam rangka penawaran kerjasama dalam pemasaran hasil produksi telur ayam.  
Pada kunjungan tersebut Pemilik Ternak Ayam Petelur H. Adi menyambut baik tawaran BUMDesa untuk menjalin kemitraan, namun dia menyayangkan untuk saat ini belum siap sebagai pemasok. "Saya sangat tertarik dengan tawaran ini, apalagi berkaitan dengan lembaga milik desa tentu kita harus kembangkan bersama. Namun saat ini saya belum siap, karna produksi telur di kandang ini sampai beberapa bulan ke depan sudah ada yang akan mengambilnya. Dan sebenarnya beberapa waktu lalu saya butuh dana untuk pembelian pakan karna itu saya pinjamkan dana di salah satu pemborong telur dan hasil produksinya mereka yang akan mengambilnya. Semoga saja di waktu selanjutnya BUMDesa merangkul kami dan bisa menyiapkan pakan untuk kami!" tambahnya. 
Menanggapi akan hal ini, BUMDesa merencanakan untuk menyiapkan kebutuhan sejumlah pelaku UMKM (Ternak Ayam Petelur) untuk memperlancar kerjasama/kemitraan. 
Ternak Ayam Petelur, Lokasi : Lekong Pituq 
.

Rabu, 20 Mei 2020

BUMDESA -APAKAH BUMDESA "MUDA KARYA MANDIRI" SIAP MENJALANKAN BISNIS KEMITRAAN DENGAN PT PERTAMINA...?

Tawaran Kerjasama PT Pertamina mendapat sambutan baik dari Direktur BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja 24 April 2020 lalu. Program PT Pertamina dalam bisnis kemitraan penyaluran BBM dan LPG melalui Outlet SPBU yang dinamai Pertashop ini sangat menarik, pasalnya Desa Kotaraja adalah kawasan yang strategis. Di samping Letak Geografis, kepadatan penduduk juga sebagai sentral desa-desa penyokong lainnya sudah tentu menjadi tolak ukur keberhasilan dalam bisnis ini. Namun dalam hal ini beberapa permasalahan timbul terkait besaran dana pengadaan Pertashop. Seperti yang dipaparkan oleh Direktur BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja, "Yang perlu  kita fahami bersama bahwa harga pengadaan Pertashop sekitar Rp 300 juta dan seharusnya dengan berinvestasi sejumlah itu sudah bisa dikelola oleh BUMDesa/Desa/Pemdes. Ada pun tambahan biaya  penguerusan dan lain-lain selebihnya bisa-bisa saja selama jumlah atau besaran (nominal) biaya sesuai dan wajar, dan untuk menindaklanjuti tawaran kerjasama ini tentu tidak serta merta kita terima begitu saja. Mari kita pelajari bersama bagaimana program PT Pertamina ini, kita rembukkan baru kita sepakati!" tuturnya. 
Lihat : Tawaran Kerjasama oleh PT Pertamina (Persero) 
Menurut Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas'ud Khamid bahwa Pertamina sudah menargetkan 3.827 kecamatan di Indonesia yang belum memiliki lembaga penyalur BBM atau LPG melalui Pertashop, dan akan memperioritaskan lembaga desa termasuk BUMDesa sebagai pengelola Pertashop. 
Direktur BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja menanggapi, "Keberadaan Pertashop akan sangat baik di Desa Kotaraja, disamping masyarakat bisa menikmati layanan BBM dan LPG dengan kualitas bagus tentunya, takaran yang benar dan juga mendapatkan harga yang sama (pemerataan harga). Di samping itu akan mendorong perekonomian desa karna akan melibatkan BUMDesa. Dan saat ini kita sudah siap dengan documen badan usaha sebagai kelengkapan persyaratan, cuma saja sampai saat ini belum ada jawaban lebih lanjut dari Tim Penawaran (Pihak ketiga) tentang harga saham (persentasi investasi) dan sistem pengelolaan secara rinci. Sampai saat ini, saya sudah beberapa kali meminta penjelasan tentang rincian biaya (persentasi saham) dan sistem pengelolaan namun belum mendapat jawaban yang pasti karna dari Tim Penawaran (Pihak ketiga) mengatakan akan membahas semua itu nanti pada saat yang tepat!". 
Koordinasi dengan Pemdes
Koordinasi Pengurus BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja dengan BPD dan Pemdes mendapat angin segar. Ketua BPD yang sebelumnya mendukung kemitraan BUMDesa dengan PT Pertamina, kembali membahas rencana kerjasama tersebut dengan Pemdes Kotaraja. Dan dari Pemdes juga mendapat sokongan yang luar biasa. PJS Desa Kotaraja (Lalu Wildan) dengan sangat antusias mendorong BUMDesa untuk mengambil andil dalam unit bisnis BBM tersebut. 
PJS Kotaraja, "Di Bisnis BBM ini sudah jelas akan mendapatkan PAD yang lumayan, Kita akan dukung penuh BUMDesa dari permodalan agar bisa menginvestasikan modal setidaknya fifty-fifty dan juga untuk lahan/tempat Pertashop kita dari Pemdes akan siapkan juga...!" tanggapnya. 
Lihat : Survey Lokasi Pertashop Desa Kotaraja  
Catatan : 
Bisnis BBM adalah bisnis yang sangat menjanjikan, apalagi melihat potensi yang sangat besar di Desa Kotaraja. Kita akan kehilangan kereta jika tidak memanfaatkan dan menerima tawaran Kerjasama dalam bidang ini. Tapi kita juga perlu meggarisbawahi bahwa ada tambahan dana pengurusan dan pengelolaan oleh pihak ketiga. Adanya dana tambahan bisa-bisa saja asalkan besarannya masih sesuai dan wajar. 
Jangan lupa tinggalkan saran dan masukan anda...

Sabtu, 16 Mei 2020

BUMDESA - POTENSI USAHA KERAJINAN ANYAMAN BAMBU DESA KOTARAJA

Kotaraja yang terbagi ke dalam 12 Kewilayahan, masing-masing memiliki Potensi Ekonomi yang luar biasa. Beberapa wilayah menawarkan peluang usaha dalam bidang perindustrian, pariwisata, perikanan, peternakan hingga usaha kuliner pun melengkapi bisnis di wilayah yang padat penduduk ini. 
Mawar Bambu Kotaraja 
Salah satu Potensi Lokal yang terdapar di Dusun Petak adalah Kerajinan Anyaman Bambu. Usaha  ini digeluti oleh Mawardi, S.Adm dengan nama Mawar Bambu Kotaraja. Hasil produksi anyaman bambu ini berupa Kap/tudung lampu atau lampu-lampu hias, tas, sangkar, tikar, peti, korsi bambu dan banyak lagi hiasan-hiasan untuk cendramata. 
Mengingat peluang usaha kerajinan anyaman bambu ini, BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja siap membantu dan memberikan dukungan untuk pengembangan UMKM ini.  
Jika dilihat dari aneka ragam hasil karya/kreativitas Mawar Bambu, hasil ini lumayan unik dan menarik dan tentu tidak menutup kemungkinan  untuk memikat daya tarik para pengunjung asing atau wisatawan yang berkunjung ke Desa Kotaraja. Apalagi hasil-hasil ini tampak bagus dan bisa dikatakan memiliki daya saing yang tinggi, karna disamping bentuk yang rapi juga memenuhi standar kebutuhan masyarakat lokal dan pendatang luar.  
Hasil Karya Mawar Bambu Kotaraja 









Pengembangan UMKM 
Untuk meningkatkan usaha UMKM Anyaman Bambu Kotaraja, BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja memberikan peluang bagi pegiat usaha ini dengan support bahan/dana sebagai langkah awal untuk menjalin kerjasama. 
Selanjutnya hasil karya Kerajinan Bambu ini juga akan dipajang di Lapak yang direncanakan akan disiapkan oleh BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja sebagai smple dan pemasaran.     

Kamis, 14 Mei 2020

BUMDESA - JADWAL PENCAIRAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) TAHAP 1

Berikut kami sampaikan Jadwal Pencairan Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) Tahap 1 Desa Kotaraja. 
Diharapkan bagi para penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang terdaftar dan sudah melakukan registrasi atau membuat Rekening pribadi di BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja agar hadir sesuai jadwal yang sudah ditetapkan guna penarikan Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) sejumalah Rp. 600.000,-. 
Untuk memperlancar penyaluran Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) kami harapkan kerjasama para Kawil atau pun Kader untuk menyampaikan atau meneruskan informasi ini kepada sejumlah penerima yang sudah terdaftar. 
Berikut adalah Daftar Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk semua Kewilayahan Desa Kotaraja Tahun 2020; 








Kami dari Pengurus BUMDesa "Muda Karya Mandiri" mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang sudah membantu kelancaran penyaluran dana bantuan ini. Dan atas segala kekurangan dalam pelayanan kami, kami mohon maaf. Selamat Menunaikan Ibadah Puasa. Mohon Maaf Lahir Bathin...

Rabu, 06 Mei 2020

BUMDESA - PENINJAUAN LOKASI PERTASHOP DESA KOTARAJA OLEH TIM SURVEY PT PERTAMINA

Menindaklanjuti rencana kerjasama PT Pertamina dengan BUMDesa/Desa/Pemdes Kotaraja, Tim Survey PT Pertamina kembali berkunjung untuk memastikan kesiapan Desa Kotaraja untuk menjalin hubungan bisnis jenis BBM ini. 
Dari kunjungan selasa 5 Mei lalu, Tim Survey Pertamina didampingi Pengurus BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja bersama Ketua BPD (Lalu Isnaini) menemui Pejabat Desa Kotaraja (Lalu Wildan) di Kantor Desa Kotaraja guna membahas lebih lanjut kerjasama yang akan dijalin sekaligus membahas sistem pengelolaan Pertashop di Desa Kotaraja, juga bagaimana peranan kedua belah pihak terhadap bisnis BBM ini serta bagaimana tanggung jawab masing-masing pihak terhadap keberadaan Pertashop tersebut agar bisa berkembang untuk masa-masa mendatang. 
Dari pertemuan tersebut, PJS Desa Kotaraja (Lalu Wildan) menyatakan siap untuk menjalin hubungan kerjasama dengan PT Pertamina. "Saya sangat tertarik dengan tawaran ini dan setuju sekali pengadaan Pertashop di Desa Kotaraja, karna sesungguhnya Desa Kotaraja sangat potensial untuk menjalankan bisnis ini. Insyaallah dari permodalan kami akan memberi dukungan penuh kepada BUMDesa kita agar bisa berinvestasi dalam bisnis ini setidaknya fifty-fifty atau 50% dari aset Pertashop. Adapun untuk lahan, kami juga bisa siapkan sebagai investasi kami!" jawabnya. 
Salah satu lokasi yang ditawarkan Desa Kotaraja adalah di Jln. Kotaraja - Paok Motong. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pengamatan bahwa jalur ini selalu ramai dan merupakan salah satu jalan penghubung desa-desa sekitarnya untuk tujuan ke Kabupaten. Begitu pun sebaliknya, desa-desa yang berada di sebelah timur dengan tujuan wisata akan melewati jalan ini juga. Karna itu lokasi ini sangat pantastis untuk dijadikan tempat Pertashop. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan lokasi ini cenderung memiliki peluang yang lebih besar dari jalur alternatif lainnya seperti di Jln. Kotaraja Tetebatu yang hanya dilintasi untuk kepentingan pariwisata.  
Sampai saat ini, sekitar sekian are lahan di sekitaran perbatasan Kotaraja sebelah timur belum dimanfaatkan secara maksmal. Keadaan lahan tersebut saat ini memang masih lebih rendah 2 samapi 3 meter dari permukaan jalan, namun jika PT Pertamina nantinya menyetujui lokasi ini, Pemdes Kotaraja bakalan siap untuk pembenahan area atau lahan tersebut sesuai standar kelayakan. 
Baca juga : Tawaran Kemitraan BUMDesa dengan PT Pertamina

BUMDESA - RENCANA KERJASAMA DENGAN PT PERTAMINA (PERSERO)

Pada tahun 2020 ini, PT Pertamina mencoba melebarkan unit bisnisnya dengan menghadirkan SPBU Mini dengan nama Pertashop. Penawaran paling rendah adalah Pertashop Gold dengan modal atau investasi untuk membangun Pertashop Gold sebesar Rp 300 juta. 
Baca juga : Pertamini Gigit Jari, Pertashop diluncurkan. Harga, Mutu dan Pasokan dijamin 
Pertashop ini resmi diawasi langsung oleh perusahaan plat merah di sektor energi tersebut. Pertashop ini memiliki 3 tingkatan yakni; Pertashop Gold, Pertashop Platinum dan Pertashop Diamond. Masing-masing tingkatan ini bisa didapatkan dengan modal, syarat dan dan keuntungan yang berbeda-beda. 
Untuk memperlancar programnya, PT Pertamina menurunkan sejumlah Tim Survey ke sejumlah titik yang sejak lama ditargetkan. 
Kunjungan Calon Investor Bisnis Pengadaan BBM
Menurut salah satu Calon Investor (H. Agus) saat berkunjung ke Direktur BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja 24 April lalu, beliau menawarkan kerjasama BUMDesa dengan PT Pertamina dalam pengadaan serta pengelolaan Pertashop. Penawaran pertama; Jika BUMDesa atau Desa/Pemdes siap membiayai pengadaan alat dan mesin Pertashop serta bisa menyiapkan lahan/tempat, BUMDesa atau Desa/Pemdes selaku pengelola, selanjutnya dari PT Pertamina akan berlaku sebagai pemasok. Penawaran kedua; Jika BUMDesa atau Desa/Pemdes tidak mempunyai biaya penyiapan alat dan mesin, maka BUMDesa atau Desa/Pemdes cukup menyediakan lahan/tempat, selanjutnya PT Pertamina akan menyediakan pihak ketiga/swasta sebagai investor, pengelolaan oleh Pihak Ketiga/Swasta sementara BUMDesa atau Desa/Pemdes akan mendapatkan bagi hasil menyesuaikan harga lahan/tempat. Penawaran ketiga; Jika BUMDesa atau Desa/Pemdes tidak memiliki biaya pengadaan serta tidak memiliki lahan/tempat, maka BUMDesa atau Desa/Pemdes bisa menunjukkan lokasi lahan/tempat yang bisa dibeli dan memberikan ijin PT Pertamina untuk pengadaan Pertashop di Desa Kotaraja. 
Sebagai gambaran, H. Agus menambahkan,  "Pertashop memiliki tiga tingkatan, yang pertama tingkatan Gold, ini adalah tingkatan yang paling rendah namun begitu bisa menghasilkan omset hungga Rp 75 juta per bulannya!" jelasnya. Menanggapi tawaran ini DIrektur BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja menyatakan sangat tertarik bekerjasama dalam hal ini, "Ini adalah program yang sangat bagus, InsyaAllah kami dari BUMDesa siap menerima tawaran ini, namun kami perlu koordinasikan terlebih dahulu dengan BPD dan Pemdes yang juga berhak menentukan!".   
Kunjungan Tim Calon Investor
Kunjungan kedua Tim Calon Investor Bisnin BBM  29 April lalu untuk memastikan kesiapan BUMDesa untuk bermitra dalam pengelolaan Pertashop. Sebagai tambahan, Tim Survey menjelaskan, "Tingkatan pertama (Pertashop Gold) membutuhkan lahan 144 meter persegi dengan kapasitas penyaluran BBM sebesar 400 liter per hari. Tingkatan yang kedua adalah Pertashop Platinum membutuhkan lahan sekitar 200 meter persegi dengan tangki penyimpanan sebesar 10 kiloliter dan memiliki kapasitas penyaluran sebesar 1.000 liter per hari. Tingkatan terakhir adalah Pertashop Diamond yang membutuhkan lahan sebesar 500 meter persegi dan memiliki tangki timbun sebesar 10 kiloliter. Selain itu Pertashop Diamond juga dipastikan memiliki omset di kisaran 14-28 juta per hari. Jadi, silahkan peluang ini!" jelasnya. 
Kembali Direktur BUMDesa menyatakan tertarik dan siap untuk bermitra jika sesuai dengan kesepakatan kerja, "Setelah pertemuan bila hari, saya sudah sampaikan hal ini dengan rekan-rekan pengurus BUMDesa dan alhamdulilah kami semua tertarik dan siap untuk bermitra, namun tentu kami harus tahu lebih rinci bagaimana sistem pengelolaan (management) yang akan dijalankan, termasuk besaran (persentasi) invenstasi (saham), pembagian hasil dan lain-lain. Karna sejauh yang kami telusuri tentang Program Pertashop oleh PT Pertamina bahwa Modal atau Investasi yang dibutuhkan untuk membangun Pertashop Gold sebesar Rp 300 juta, atau setara dengan harga KIA Seltos yang dibanderol mulai Rp 295 jutaan OTR Jakarta. Dan di Pertashop Gold ini akan menghasilkan omset sekitar Rp 75 juta perbulan. Jika memang sesuai dengan target dan tidak banyak lika liku (peran/permainan pihak ketiga) dalam bisnis ini kami siap untuk andil. Saat ini kami memang masih ada dana yang belum cair sekitar Rp 200 juta. Jika bisnis ini sesuai dengan jalur yang benar, Insya-Allah kami akan investasikan dana di bisnis ini. Ada pun terkait lokasi atau lahan, Kotaraja mempunyai lahan sekian Ha, saya rasa Pemdes juga siap menyiapkan lahan untuk Pertashop. Kemarin juga saya sudah koordinasikan ini dengan Ketua BPD, dan alhamdulillah disambut bagus juga, bahkan beliau siap untuk membahas tentang bisnis ini dengan Pemdes!" tuturnya. 
Dalam pertemuan tersebut Direktur BUMDesa "Muda Karya Mandiri" mengajukan beberapa pertanyaan terkait kemitraan yang akan dibangun dalam bisnis BBM. Dan menanggapi pertanyan-pertanyaan tersebut, Calon Investor hanya menanggapi beberapa saja dan hanya memberi gambaran secara umum. 
Direktur BUMDesa Minta pendapat Ketua BPD untuk Kerjasama dengan PT Pertamina
Menindak lanjuti rencana kerjasama ini, pengurus BUMDesa mendampingi Tim Pertamina berkunjung ke Ketua BPD (Lalu Isnaini). Dalam kunjungan ini Tim Calon Investor kembali menjelaskan programnya dan membahas lebih dalam lagi tawaran-tawaran dan tehnik kerjasama yang akan disepakati. Tim sendiri menjelaskan bahwa PT Pertamina sudah menetapkan target atau titik-titik pelebaran unit bisnisnya, termasuk 3 desa di Lombok Timur sebagai perioritas yakni Desa Kotaraja, Desa Tetebatu Selatan dan Desa Pesanggrahan. Adapun keriteria penentuan titik/lokasi berdasarkan beberapa keriteria diantaranya; Jalur limpas atau jalan penghubung antar desa/kota, pusat perkotaan dan jalur pariwisata. Sementara Desa Kotaraja memiliki ketiga kategori tersebut, dengan kata lain Kotaraja adalah tempat yang sangat strategis untuk mengembangkan unit bisnis ini. 
Ketua BPD (Lalu Isnaini) menyambut baik program PT Pertamina mengingat peluang ini sangat luar biasa dan bisa meningkatkan PAD untuk Desa Kotaraja. "Jika dilihat potensi Desa Kotaraja, terdata sekitar 4 ribu lebih KK sementara setiap KK memiliki minimal 1 kendaraan bahkan ada yang mempunyai 3, 4 atau pun lebih. Jadi, bisa dipastikan konsumsi bahan bakar atau BBM per hari mencapai 5 sampai 10 ribu liter per hari, belum lagi para pengendara dari 9 desa lainnya yang  melintas atau melewati jalan umum Kotaraja!" tuturnya. 
Dari gambaran di atas bisa disimpulkan bahwa Desa Kotaraja adalah desa yang sangat potensial untuk mengembangkan berbagai unit usaha termasuk Pertashop. 
Baca juga : Survey Lokasi Pertashop Desa Kotaraja. 
Untuk memastikan peranan dalam bisnis BBM ini, Kembali Ketua BUMDesa "Muda Karya Mandiri" Kotaraja mempertanyakan andil dan peran masing-masing. "Apakah dengan modal Rp 300 juta seperti yang disampaikan oleh Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas'ud Khamid kami sudah bisa mengelola Pertashop tersebut dan bagaimana peranan anda di sini?". 
Menanggapi pertanyaan Direktur BUMDesa "Muda Karya Mandiri", Ketua Tim Calon Investor menjelaskan, "Sebenarnya untuk pengadaan Mesin Pertashop sampai siap pakai memang sekitaran Rp 300 jutaan, tapi perlu diketahui bahwa kami selaku pihak yang berperan mengurus semua ini termasuk menjemput program dan sudah mempunyai chanel ke atas, karna itu kami menawarkan harga pengadaan Pertashop di Desa Kotaraja dengan harga Rp 850 juta!" tuturnya. 
Ketua BPD Lalu Isnaini mencoba menengahi, "Memang kami bisa fahami, permainan bisnis BBM sangat luar biasa.  Jika kita tidak bisa bermain dan menjemput program ini, kita tidak akan bisa berjalan mulus dan lancar. Jadi, kita perlu menghargai Tim yang siap mengurus segala sesuatunya yang memang sudah mempunyai jalur dan celah atau channel ke atas. Mereka yang lebih tahu bagaimana cara mengelola hingga usaha/bisnis BBM ini bisa lancar. Dan kelebihan harga itu memang wajar, karna mereka yang bekerja mengurus segala sesuatunya hingga Pertashop ini bisa berkembang, tapi nanti kami akan bahas  juga dengan Pemdes!" jelasnya. 
Untuk memastikan besaran (persentasi) saham, kembali Direktur BUMDesa "Muda Karya Mandiri" mempertanyakan, "Baik, harga Mesin sampai siap pakai bukan Rp 300 juta tapi karna untuk mempermudah dan memperlancar program/bisnis BBM ini sehingga dihargakan Rp 850 juta? Jadi, jika investasi fifti-fifti (50% saham) kami harus siapkan Rp 425 juta?". 
Kembali Calon Pihak ketiga menjelaskan, "Bukan seperti itu rinciannya, perhitungan kami beda. Fitti-fifti di sini bukan Rp 425 juta, tapi Rp 650 juta karna kami yang akan mengelola. Anda belum faham dengan kalkulasi sistem pengelolaan kami, tapi tidak perlu kita bahas sekarang, ada saatnya nanti kita bahas secara rinci dan lebih lanjut tentang sistem pengelolaan setelah ajuan ke PT Pertamian terealisasi!" singkatnya.

  

Jangan lupa masukan dan saran di kolom komentar... 
Bagaimana menurut anda, Harga pengadaan Pertashop Rp 300 juta, karna harga pengurusan sampai ke pusat sehingga dihargakan Rp 850 juta. Dan karna sistem pengelolaan (fifti-fifti = Rp 650 juta, 100% = Rp 1.300.000.000,-) sehingga total harga pengadaan Pertashop di Desa Kotaraja Rp 1,3 Miliyar. 
Apakah harga pengadaan Pertashop di Desa Kotaraja wajar? Apakah Calon Pihak Ketiga yang harus mengelola Pertashop di Kotaraja? Apakah Ketua BPD akan berperan sebagai lembaga yang akan mendukung kemajuan Pemdes dan BUMDesa atau turut berlaku sebagai Calo? 
Mari kita ikuti perkembangan...